Jangan salahkan kakimu bila kepalamu yang mampu gerakanmu.
Tangan? Mengapa kau pun turut menyalahkan kepalamu?
Telinga? Mengapa harus menyalahkan apa yang kepalamu katakan tentang hal yang harus kau dengarkan?
Mata? Bodoh! Engkau melihat mereka menyalahkan kepalamu, akhirnya kau pun menyalahkan kepalamu juga!
Kalian konyol! Bahkan terlampau tolol!
Tunggu...Kepala?! Engkau menyalahkan perutmu akan semua yang kau perintah? Kenapa?
Tuhan! Lihat, perut itu yang kini...menyalahkan...sesuatu yang tak berbentuk...tolong aku, kepala, mata, telinga, kaki, tangan, lihat apa itu...
Meyedihkan! Mungkin harusnya kalian menyalahkan tungku itu! Bukan, bukan tungku, terlampau padam, tak ada abu ataupun bara api. Mungkin itu hati.
No comments:
Post a Comment